Rabu, 13 Juli 2016

HELLO BITCHES~~YUNJAE[FANFICTION]RATE M/NC/LOVE

FANFIC YUNJAE

WARNING BOYS LOVE/YAOI/NC/RATE M

NGGAK SUKA? UDAH MUNDUR AJA SANA!!!!


HELLO BITCHES


PAIR ; JUNG YUNHO
             KIM JAEJOONG
GENRE ; HURTS, DEWASA, SCHOOL

Di pagi hari terbangun dengan cara yang sama, ditempat yang sama dan melakukan kegiatan yang sama setiap harinya tidaklah membuatku merasa bosan. Karena inilah satu-satunya hal yang bisa aku lakukan. Aku merasa diriku tidak berguna saat ini. Setiap hari melakukan hal yang sama seperti robot yang telah diprogram, bahkan terkadang menjalani hidup seperti zombie yang terkutuk. Mungkin Tuhan telah menyiapkan jalan yang lain untuk ‘orang sepertiku’. Tidaklah pantas orang sepertiku hidup di masyarakat modern. Mereka hanya akan menghina dan memandang aneh kearahku. Bagaimana tidak, jika aku menderita sebuah ‘penyakit’ aneh yang membuat hidupku semakin menderita. Entah aku harus menyebutnya penyakit atau trauma? Aku bahkan bingung akan hal itu. Yang jelas semua ini sudah cukup untuk membuatku kehilangan kebahagiaan yang seharusnya bisa aku raih.
Setelah membersihkan diri di kamar mandi, aku langsung menuju ke ruang tamu dan menyalakan sebuah TV. Sejenak aku memindah chanel TV untuk mencari siaran yang menarik. Sampai salah satu chanel televisi menayangkan siaran dunia binatang yang menyorot salah satu hewan buas yang ada di Afrika. Apa lagi kalau bukan singa alias raja hutan yang ada di padang rumput yang luas di salah satu negara bagian Afrika. Sedikit menarik minatku, aku langsung mengambil laptop yang tergeletak di meja dan segera menyalakannya. Ku buka blog pribadi andalanku yang telah menjadi tempat dimana aku meluapkan seluruh keluh kesahku selama ini. Kutuliskan sebuah curhatan singkat yang mungkin akan menarik jutaan viewersku. Bukannya aku berniat sombong, tapi aku memang memiliki banyak pengikut dan pembaca yang setia di blog pribadi milikku. Aku banyak membagi berbagai informasi atau cerita-cerita lucu bahkan tidak jarang curhatan-curhatan pribadiku ke salah satu sosial mediaku ini. Seperti celotehan singkat ku pagi hari ini
‘Melihat singa-singa yang memandang tajam kearah mangsanya seperti ketika pacar kalian memandang kalian dengan pikiran yang tidak-tidak’ setelah menuliskan itu aku juga menyertakan gambar seekor singa yang tengah memandang tajam kearah mangsanya. Demi melengkapi postinganku kali ini.
Seperti itulah aku membagi keseharian kepada jutaan orang yang bahkan tidak kukenal sama sekali. Setidaknya semua ini bisa mengalihkan perasaanku dari rasa kesepian, walau hanya untuk sesaat namun semua ini sangat berarti bagiku.
Tidak lama kemudian mulai muncul berbagai komentar sebagai respon dari postinganku. Ada berbagai komentar yang muncul disana. Dari komentar positif sampai negatif. Bahkan tidak jarang muncul komentar yang berisikan permintaan untuk memposting identitasku. Banyak dari mereka yang penasaran karena aku tidak pernah memposting apapun tentang identitasku ataupun fotoku. Bukannya aku tidak mau, tapi aku memiliki alasan tersendiri untuk itu. Alasan kenapa aku lebih memilih bersosial di dunia maya adalah karena aku memang tidak bisa bersosial di masyarakat umum. Biarlah identitasku tidak pernah dikenali selamanya. Aku tidak ingin ada orang yang mengenaliku lagi. Bahkan walau itu berarti aku lebih memilih hidup dalam kesepian. Kurasa itu semualah yang terbaik untukku.
Kau bahkan pergi membawa semuanya. Dirimu, hatimu,cintamu dan bahkan kau tidak meninggalkan hatiku untuk kumiliki. Kau membawa semuanya pergi bersamamu. Dan hilang seolah tak berbekas lagi.
Tidak ada gunanya mengingat masa lalu yang hanya akan membuatmu sedih. Mungkin semua ini adalah takdir Tuhan, sebagai manusia aku hanya bisa menerimanya. Bukannya aku tidak pernah berusaha merubah takdir ini. Namun, mau bagiamana lagi jika semua memang sudah ditakdirkan untuk berakhir.
Semua sudah terlanjur hancur dan hanya menyisahkan luka perih bahkan sebuah trauma. Menyesal? Mungkin tidak. Yang aku sesali adalah kebodohan dan kelemahan hatiku dalam menghadapi dunia sekejam ini.
“Kau tahu Jung! Sejak kau pergi, aku terus mengasingkan diriku dari keramaian karena rasa sakit di masa lalu.”
“Kau tidak tahu hah? Kalau begitu aku akan mengatakan padamu bahwa aku mendrita trauma sosial sehingga membuatku merasa gemetar bahkan sesak nafas saat dikeramaian. Aku hampir mati saat itu. Kau yang tidak tahu apa-apa bagaimana bisa kusalahkan. Jadi pergilah!! Jangan hancurkan hidupku untuk yang kedua kalinya. Karena jika kali ini aku hancur, aku akan benar-benar mati di hadapanmu.”
Hanya kata-kata bodoh yang selalu aku keluarkan untuk orang yang ada di foto ini.
AUTHOR POV
Entah bagaimana tiba-tiba setetes airmata melesak keluar. Dan disusul oleh sebuah isakan yang menemani tangisan pilu Jaejoong. Sudah tak terhitung berapa kali Jaejoong menangis saat memandang foto Yunho. Ia benar-benar masih mencintai pria itu.
“Bagaimana aku bisa hidup bahagia jika kaulah alasanku untuk bahagia Yunho-ah” ujar Jaejoong di sela-sela tangisan pilunya.
“ Berapa lama lagi aku harus hidup dalam cintaku ini Yunho-ah. Apa sampai mati aku akan terus menangisi dirimu yang sudah bahagia seperti ini.”
“ Jae-ah bogoshipoyo.”
FLASHBACK ON
            Terlihat seorang siswa Dong Bang High School tengah berjalan di lorong perpustakaan sambil  mendengarkan sebuah lagu di earphone yang bertengger manis di kedua sisi kepalanya.
Kim Jaejoong itulah namanya. Siswa paling dicari di DB High School, kecantikannya yang melebihi makhluk bernama yeoja-lah yang telah membuatnya mendapat predikat siswa paling populer setelah Jung Yunho. Kebalikan dari Jaejoong, Yunho terkenal karena ketampanan dan kharismanya sebagai sosok pria sejati yang telah banyak membuat para kaum hawa jatuh hati pada pesona yang ia tawarkan.
Dan saat inilah kedua sosok paling populer ini bertemu.
“ Hai Bitch!”
“ Yak!! Kau dasar beruang gila. Aku akan membunuhmu. Cepat kembalikan earphone ku. Atau kau lebih memilih mati saat ini?” umpat Jaejoong disertai makian. Ia tengah memandang geram kearah pria Jung itu.
“ Bitch cantik sepertimu tidak pantas mengatakan umpatan seperti itu. Kau lebih baik jika mengelurkan kata-kata kotor di sertai desahan di atas ranjang pelangganmu.”
“ Yakkk!!! SEKIYA. Aku bukan bitch. Jaga Mulutmu Jung Bodoh!!!” racau Jaejoong sejadi-jadinya karena dihina sebagai seorang pelacur. Ia bukanlah namja rendahan seperti itu. Walau jujur ia akui kalau ia memiliki tubuh yang sexy *pelototin umma kitty *dihajar appa beruang
*Ehem back to story
Selalu seperti ini setiap hari. Semua orang yang ada di sekolah sudah hafal betul bagaimana pola dan tingkah laku pasangan Yunjae. Bahkan tak jarang mereka merasa bosan dengan pertengkaran uri Yunjae yang seperti anak kecil dan terlihat sangat kekanakan. Bayangkan saja diusia mereka yang sudah 19 tahun, tapi mereka masih bertinkah layaknya bocah. Sungguh pasangan yang aneh.
“ Dengar Ya Bitch! Jangan pernah memanggilku bodoh lagi, kalau  kau masih sayang dengan nyawamu! Ah ani. Maksudku tubuhmu, tidak mungkin jalang sepertimu masih virginkan?” ancam Yunho sambil berbisik tepat di telinga Jaejoong. Yang langsung mengundang tatapan tak mengerti dari Jaejoong. Serta aura yang langsung membuat tubuh Jaejoong menegang seketika.
Tanpa babibu lagi, Yunho yang hanya mendapat respon tatapan tak berdosa dari Jaejoong langsung menarik Jaejoong menjauh dari keramaian menuju gedung belakang sekolah yang memang sudah lama tidak terpakai.
Jaejoong yang mulai menyadari kemana Yunho membawanya langsung melepas genggaman tangan Yunho dan berniat kabur. Namun, semua sudah terlambat saat jemari tangan Yunho sudah mencengkram erat jari-jari tangan Jaejoong.
“ Mau kemana Jae? “
“ Yu-yun? A-apa ma-mau-mu...?”  tanya Jaejoong dengan sedikit tergagap. Ia takut jika Yunho berbuat sesuatu padanya. Ia bahkan tidak berani membayangkannya.
“ Tentu saja aku mau bersenang-senang dengan Bitch sepertimu. Kuyakin menikmati tubuh mulusmu ini akan sangat menyenangkan.” Ucap Yunho tanpa ragu dan langsung mendekat kearah Jaejoong yang telah terjebak di antar kedua lengan Yunho.
Jaejoong semakin merasakan alarm berbahaya di otaknya saat posisi Yunho yang kian tidak menguntungkan untuknya. Ia bisa merasakan hembusan nafas Yunho yang kian mendekat kewajahnya. Dan hal itu sukses membuat wajah Jaejoong menjadi bersemu merah.
Yunho yang menyadari wajah Jaejoong yang menjadi merah semakin terdorong untuk mengeliminasi jarak diantara mereka. Menyadari tidak ada pergerakan dari Jaejoong, Yunho langsung menyambar bibir plum merah milik Jaejoong. Seolah ia telah mendapat lampu hijau dari si empunya. Yunho mencium Jaejoong dengan kasar namun sarat akan sensasi yang memabukkan. Disela-sela ciuman mereka Yunho mulai memainkan niple Jaejoong yang telah menegang, sambil sesekali meremas kedua bongkahan kenyal milik Jaejoong. Dan semua itu sukses membuat Jaejoong mendesah keenakan. Yunho sedikitt menyeringai tipis saat melihat keadaan Jaejoong saat ini yang terlihat acak-acakan namun juga memberi kesan sexy. Bibir plum yang telah membengkak, kemeja yang sudah tidak dikancingkan lagi dan celana yang sudah melorot kebawah entah sejak kapan, dan jangan lupakan ekspresi Jaejoong yang telah terengah-engah. Semakin membuat Yunho kehilangan kontrolnya saat ini. Sepertinya Yunho akan bermain serius sekarang.
“ Jangan salahkan aku Jae! Karena kau sendiri yang tidak menolakku.”
“ Aaaarrrrrggggghhhhhh.......ahhhhh.....ahhhh...Yuunnn.......slurrrppp.....ahhh......”
Tanpa pemanasan dahulu Yunho langsung memposisikan tubuh Jaejoong berbaring dilantai dan tanpa aba-aba langsung menusuk Jaejoong dengan benda kebanggaannya. Ia seolah menulikan telinganya dari teriakan kesakitan Jaejoong yang langsung berubah menjadi desaha-desahan erotis.
Mendengar desahan Jaejoong yang semakin terasa erotis membuat ‘Jung muda’ kita semakin terangsang. Ia membalikkan posisi Jaejoong menjadi menungging tanpa menghentikan aktivitas ‘menusuk-nusuknya’. Justru semakin keras dan cepat tempo dari permainan terlarang mereka. Yunho semakin kencang ‘menusuk’ Jaejoong dan akhirnya memuntahkan cairan cintanya dalam tubuh Jaejoong.
“ Ahhhh........aaahhhh.......ahhhh.....” desah Jaejoong dengan suara yang erotis.
“ Soo.....tight.....Jae........nikmmaaattt.................” racau Yunho tidak jelas.
“ Aaaaaarrrrrggggghhhh....” teriak keduanya saat mencapai klimaks mereka.
Jangan tanyakan keadaan Jaejoong, karena sejak tadi Jaejoong hanya terkulai lemas menikmati setiap permainan Yunho. Ia pasrah akan semua yang Yunho lakukan pada tubuhnya. Ia sudah tidak peduli lagi pada keadaannya saat ini.
Setelah mendapat klimaksnya Yunho langsung membereskan seragamnya dan memakainya kembali, tanpa memikirkan keadaan Jaejoong yang masih terkulai lemas.
“ Thanks Jae. Kau benar-benar Bitch yang hebat. Sekarang kau tidak bisa membantah kejalanganmu lagi! Karena aku sudah membuktikan sendiri kejalanganmu itu.”
“.......................”
“ Dan ini uang untukmu. Lain kali aku akan memakai servis darimu lagi Bitches.”
Yunho meninggalkan Jaejoong tanpa perasaan. Yunho benar-benar memperlakukan Jaejoong layaknya seorang pelacur.
Setelah kepergian Yunho, Jaejoong hanya bisa terus menangis di atas lantai dingin tanpa sehelai benang pun. Ia tidak pernah menyangkan Yunho akan tega memperkosanya seperti ini. Memang ia memiliki hubungan yang tidak akur dengan Yunho, namun rasanya Yunho telah keterlaluan. Ia tidak hanya mengolok-olok Jaejoong seperti pelacur tapi ia bahkan memperlakukan Jaejoong benar-benar layaknya seorang pelacur. Ia telah kehilangan harga dirinya sebagai seorang pria dan manusia. Ia hanya makhluk hina saat ini, ia telah kotor.
“ Ummma.....apppaaaa......mi-an..hae...” lirih Jaejoong sebelum jatuh pingsan.
Next Chapter
“ Aku akan menyebarkan videomu dengan Jaejoong ke sekolah.”
“ Apa maumu?”
“ Kecuali kau membiarkan aku berhubungan sex dengan Jaejoong. Aku akan suka rela membakar videomu ini.”
“ Baiklah, kalau itu maumu. Lakukanlah sesukamu. Dan kau tidak perlu meminta ijin padaku lagi, karena Jaejoong bukan siapa-siapaku asal kau tahu.”
“ Oh ya kurasa aku masih memiliki satu permintaan lagi.” Ujar Seunghyun dengan seringai tajam andalannya.


“ Yuunnn....ahhh...kkkaauuu...”




REVIEW PLEASE, NO PLAGIAT !!!!!!

DEATH~YUNJAE[FANFICTION]~~LOVE LOVE YUNJAE~~~~ LESTARIKAN YUNJAE

Dulu mau diikut sertakan lomba fanfiction tapi gagagl karena aku lupa mau ngirirm ke pihaknya.

silahkan dinikmati............

BIODATA
NAMA : Himeryo99
Akun di FFn : himeryo99
Website atau blog : Himeryo99.blogspot.com
Fb : Kagumi Haruna
Twitter : @himeryo99
Instagram : @yunjaelovers
Hobi : membaca Fanfiction, sinopsis drama korea dan menonton film(berbagai genre)
Seorang Yunjae Shipper sejak 3 tahun yang lalu.


JUDUL : DEATH
Cast :  Kim Jaejoong ( Han Jaejoong )
                        Jung Yunho
Genre : Romance, drama
Rated : T & Boy x Boy
Ada kata yang tidak pantas di beberapa bagian. Tapi Cuma sedikit kok. Mohon dimaklumi karena ini adalah fanfic pertama saya. Jadi mohon maaf jika cerita yang saya buat terasa nggak nyambung dan tidak menarik. Saya ikut lomba ini untuk menambah pengalaman saya dan keberanian saya buat nulis fanfiction.
Sumarry : Kim Jaejoong seorang namja cantik yang diusir oleh keluarganya sendiri dan akhirnya bertemu dengan Jung Yunho seseorang yang telah menabraknya dalam sebuah kecelakaan namun juga menolongnya.
-
-
-
Annyeonghaseo perkenalkan namaku adalah Kim Jaejoong. Aku adalah seorang mahasiswa jurusan seni di Seoul University. Usiaku sekarang ini adalah 24 tahun dan sebentar lagi aku akan merampungkan gelar S1 ku. Aku memliki keluarga yang ‘sangat menyayangiku’ dan teman-teman yang selalu ada disisiku untuk menghiburku. Bisa dibilang hidupku berjalan dengan ‘normal’ sejak aku lahir. Namun, sejak beberapa bulan lalu aku baru menyadari sesuatu. Yaitu “ketidak normalanku”, aku bahkan ragu akan kenormalan diriku sendiri. Dan yang membuatku sedih adalah saat dimana orang tuaku mulai menyadari ketidak normalanku ini. Mereka mengatakan aku menjijikkan, tidak tahu diri, durhaka, gila dan bahkan lebih parah dari itu, mereka juga mengusirku dan ironisnya ayahku mengatakan padaku akan mencoret namaku dari Keluarga Kim, ibuku? Ia hanya bisa memandang penuh luka dan kesedihan kepadaku, ia bahkan tidak membelaku saat appa mengusirku dengan kejam. Aku tahu mereka pasti sangat kecewa akan  ‘penyimpangan’ yang aku miliki. Namun, tidak bisakah mereka menerimaku apa adanya? Bagimanapun juga aku tetaplah anak mereka. Apa dosa yang aku lakukan begitu besar dimata mereka? Apa mereka pikir aku menikmati ‘penyimpangan’ku ini? Jujur aku juga sangat terluka dan kecewa pada diriku sendiri. Aku juga merasa tersiksa akan semua ini. Sampai akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang sanagat aku cintai dan menjadi belahan jiwaku untuk selamanya.
FLASHBACK ON
“ Dasar menjijikkan! Anak macam apa kau ini hah? Apa selama ini kami mendidikmu dengan tidak baik? Semua ini salahku. Salahku.”  Tegas appa dengan nada tinggi. Raut mukanya yang berubah mengeras dan aura kemarahan yang keluar dari tubuhnya begitu kentara. Membuat tubuhku serasa meremang dengan nada lemah dan bersalah aku menjawab pertanyaan appa.
“ Mianhae appa. Appa tidak salah. Semua ini adalah salahku. Aku mohon tolong jangan salahkan diri appa.” Aku bingung harus menjawab appa. Aku begitu takut. Seumur hidup ini baru pertama kalinya appa memarahiku atau bahkan membentakku. ‘bodoh’ aku memang bodoh. Coba bayangkan mana ada ayah yang tidak kecewa jika putra satu-satunya memiliki penyimpangan sexsual. Aku memang bodoh.
PLAAKK kurasakan pipiku terasa perih dan ngilu disaat yang bersamaan. Kupegang pipiku dengan rasa amat terkejut. Selama ini appa tidak pernah menyakitiku sedikit pun. Namun, kenapa? Kenapa ia menamparku? Belum cukup keterkejutanku sekarang appa kembali membentakku.
“ SUDAH CUKUP! Sekarang kau pergi dari rumah ini dan kau bukan lagi bagian dari keluarga Kim. Kau bukanlah lagi Kim Jaejoong. Kau tidak pantas menyandang marga KIM. Aku tidak pernah membesarkan seorang GAY sepertimu. Kau Menjijikkan. Huh!!”
Deg
Apa aku tidak salah dengar. Ayahku sendiri mengusirku dari rumah ini. Dan apa aku sehina itu untuk tetap menyandang marga appaku sendiri.
“ Jaejoong-ah......” panggil seorang wanita paruh baya yang sedari tadi hanya bisa memandang penuh luka dan tangis kepadaku. Bahkan ummaku tidak lagi memanggil sayang kearahku.
“Baiklah. Jika itu memang keinginan kalian. Aku akan pergi dari sini. Maafkan aku yang telah membuat kalian kecewa. Terimakasih atas kasih sayang kalian selama ini. Aku sangat mencintai kalian Umma Appa. Sungguh aku tidak bermaksud mengecewakan kalian..hikss..hikss..mi..anheyo..hiks...” sudah kuputuskan untuk pergi. Mungkin ini memang yang terbaik untukku.
Setelah memberi salam untuk terakhir kalinya kepada umma dan appa. Aku segera melangkahkan kakiku pergi dari rumah ini. Dengan sekuat hati aku mencoba tersenyum kepada mereka walau kenyataannya hanya air matalah yang terus turun dengan deras.
“ Joongiee~~~”
Padahal baru beberapa langkah keluar dari rumah namun aku sudah merasa rindu kepada mereka. Hanya kata maaf yang bisa kukeluarkan sepanjang perjalananku. Aku tidak tahu akan pergi kemana, yang aku tahu saat ini hanyalah untuk terus berjalan kedepan dan mengikuti kemanapun kakiku membawaku. Otak dan tubuhku mungkin masih bisa bergerak namun hatiku serasa kaku dan mati rasa. Diusir dan dibuang oleh keluargamu sendiri mungkin seperti ini rasanya.
Sepanjang perjalanan aku terus menangis dan mengabaikan puluhan orang disekitarku yang memandang aneh kearahku. Bahkan aku masih merasa ssendirian dan kesepian walaupun aku berada di keramaian. Kenapa semua terasa sakit dan terlihat menyedihkan. Aku terus berjalan di kerumulan banyak orang dan di keramain. Tapi kenapa aku masih merasa kesepian? Kenapa hatiku masih terasa kosong?
Disinilah aku berdiri di seberang jalan menunggu lampu menunjukkan warna merah dan menyebrang. Tiba-tiba hujan datang mengguyur Seoul, kejadian ini cukup langka di Seoul jika mengingat sekarang sedang musim panas. Dan hujan turun di malam hari seolah menyapu semua gemerlap di jalanan Seoul dan memudarkan pandangan setiap orang dengan warna putih keabuan yang seolah ingin memerangkap semua orang dalam larutan penuh kesedihan.
Begitu pula diriku yang hanya bisa diam terpaku diseberang jalan seolah mengabaikan berbagai bahaya yang bisa saja menimpa keselamatanku. Aku terlalu larut dalam suasana dan pikiranku terlalu kalut sehingga tanpa sadar aku melangkahkan kakiku kedepan. Tidak tahu apa yang mendorongku, aku tetap melangkah sampai aku tersadar tengah berdiri di tengah jalan raya  dan kulihat sebuah mobil tengah melaju kencang kearahku, dan dalam sekejap kegelapan mulai merenggut kesadaranku.
TIN ....................... TIN ............TIN
BRAAKKK
Jdakk
Brughhh
“ Arrrggghhh “
Seorang pria  dengan setelan jas lengkap mulai membuka pintu mobilnya dan berjalan mendekat kearah sosok namja yang tergeletak disisi jalan dengan keadaan mengenaskan dan darah yang menghiasi tubuh cantik sosok itu. Dengan segera ia mulai memanggil ambulance. Dan mengabaikan kerumunan orang yang mulai berdatangan mengelilinginya. ‘Shit’ umpat pria itu dalam hati ketika ambulance yang ditelponnya tak kunjung datang. Ia hanya bisa berdiam diri sambil sesekali mengusir beberapa kerumunan orang. Bukannya ia tidak ingin bertanggung jawab atas kesalahannya, bukankah ia sudah menelpon ambulance tadi. Ia hanya tidak mau bertindak gegabah dengan asal memegang sosok cantik yang terkulai lemah itu. Tubuh sosok itu terlihat begitu rapuh dan bisa pecah kapan saja. Ia juga tidak ingin jika tidakannya malah membuat sosok cantik nan lemah itu meregang nyawa. Ia bukanlah seorang tenaga medis disini, dan ia tidak boleh ceroboh.
Beberapa menit kemudian mulai datang mobil ambulance dan beberapa tenaga medis yang mulai membawa sosok namja cantik yang terkulai lemah antara hidup dan mati. Dengan segera beberapa perawat memberi pertolongan pertama, sambil menunggu sampai di rumah sakit. Dan akhirnya mobil ambulance itu pun pergi meninggalkan seorang pria tampan dalam keterpakuannya.
FLASHBACK OFF
-
-
In Seoul Hospital
YUNHO POV
“ Bagaimana keadaannya dokter? Apa lukanya sangat parah? “
“ Syukurlah kita cepat membawanya kemari. Sehingga nyawanya masih bisa tertolong. Tapi-...” aku merasa sedikit lega akan pernyataan dokter. Tapi aku kembali gelisah saat kudengar kata ‘tapi’ dari dokter yang ada dihadapanku ini. Dengan rasa penasaran aku kembali bertanya pada dokter.
“ Tapi apa dokter? “ hatiku mulai berdegup kencang saat ini. Aku takut jika terjadi sesuatu yang lebih parah pada sosok yang baru pertama kali kutemui itu.
“ Karena kecelakaan ini, membuat saraf yang ada dimata pasien menjadi mati dan tidak bisa bekerja lagi. Maka bisa didiaknosa bahwa pasien mengalami kebutaan.”
“ A-apa? “
In other place
Kupandangi sosok cantik bak malaikat yang tengah terlelap dengan indahnya. Berharap sosok cantik ini segera sadar dari tidur panjangnya dan membuka kedua mata indahnya. Namun, saat ia sadar bagaimana aku akan menjelaskan keadaannya saat ini. Bagaimanapun akulah yang telah membuat ia kehilangan kedua matanya. Akulah sosok jahat disini.
“ Eunggghhh...” erangnya dengan nada lemah dan disertai dengan pergerakan tangannya yang mulai mengusap kedua mata indahnya. Dan bisa kulihat kedua mata indah itu telah membuka dengan sempurna. Terlihat pemandangan yang sangat indah dimataku. Ternyata baru kusadari ia memiliki mata bulat yang besar dan manik hitamnya yang terlihat indah menghiasi mata bulatnya.
“ Di mana aku? Kenapa gelap? apa ada orang di sini selain aku? “ tanyanya dengan nada sedikit panik. ‘Ini wajar jika kau merasa takut saat ini’ batinku.
JAEJOONG POV
Aku terbangun dan membuka kedua mataku. Namun, aku tidak bisa melihat apa-apa. Apa karena tidak ada lampu atau karena ini sudah malam? Semua terlihat gelap.
“ Di mana aku? Kenapa gelap? apa ada orang di sini selain aku? “ aku mulai merasa panik saat ini. Walaupun samar tapi aku bisa merasakan ada orang lain disini selain aku. Aku bisa merasakannya dari aroma dan panas tubuh yang menguar dari tubuh seseorang.
Aku mulai panik dan takut saat tidak kunjung juga ada suara yang menyahut. Tiba-tiba....
DEG
Kurasakan sebuah pelukan hangat ditubuhku. Posisiku yang dalam keadaan duduk semakin membuat pelukan ini semakin erat. Tidak pernah kurasakan pelukan sehangat ini sebelumnya. dan aroma mint yang menyejukkan mulai meresap kedalam hidungku. Entah kenapa tiba-tiba jantungku berdegup teramat kencang hingga membuatku semakin larut kedalam pelukan hangat dan penuh perlindungan ini.
“ Mianhae. “ sebuah suara segera membuatku tersadar dan kulepas pelukan itu dengan paksa. Walau ada rasa sedikit kecewa dihatiku.
“ Kau siapa? Dan kenapa tiba-tiba memelukku? Dan juga kenapa lampu di ruangan ini dimatikan?”
“ Namaku adalah Jung Yunho dan aku adalah orang yang telah menabrakmu seminggu lalu dalam sebuah kecelakaan. Aku juga orang yang bertanggung jawab atas semua lukamu.”
“ Kecelakaan? Menabrakku? Bertanggung jawab? Apa maksudmu aku tidak mengerti, bisa kau jelaskan? Oh ya tidak bisakah kau menyalakan lampunya dulu.”
“ Ani. Lampunya sudah menyala sejak tadi. Dan aku lah yang telah membuatmu tidak bisa melihat lagi. Maafkan aku karena telah membuatmu buta.”
YUNHO POV
Entah apa yang telah merasuki diriku sehingga aku bisa tiba-tiba memeluknya dan mendekap hangat tubuhnya. Parasnya yang begitu cantik nan lembut membuatku merasa seperti ingin terus melindungi dan mendekap sosoknya yang begitu menawan namun terlihat sangat rapuh di mataku.
Dengan sekuat hati aku menjelaskan keadaannya. Aku tidak bisa menebak respon apa yang akan  ia berikan. Marah? Sedih? Histeris? Atau terluka?
Dan aku merasa sangat terkejut saat melihat respon yang ia berikan. Ia hanya diam dan memandang lurus kedepan. Lalu ia mulai mengatakan sesuatu yang membuatku semakin merasa bersalah.
“ Tidak apa-apa. Mungkin ini adalah salah satu takdir ketidak beruntunganku. Maaf karena takdirku ini harus datang lewat Anda Yunho-sshi. Aku tidak marah pada Anda. Terimakasih karena telah bertanggung jawab seperti ini. Aku sangat berterimakasih.”
“ Tapi saya merasa sangat bersalah kepada anda.”
“ Ani. Kau tidak perlu merasa bersalah. Aku ikhlas akan keadaanku ini.” Bohong jika Jaejoong tidak merasa sedih. Ia sangat sedih akan keadaannya saat ini. Tapi harus bagaimana lagi jika semua sudah terjadi. Ia hanya bisa pasrah an ikhlas akan apa yang menimpanya ini. Semoga Tuhan menggantinya dengan kebahagiaan lain suatu hari nanti.
“.................................”
“ Yunho-sshi! Apa kau maasih disana? “
“ N-nde.”
“ Oh ya perkenalkan namaku Kim-ah ani maksudku Han Jaejoong. “ ucapnya sambil menjulurkan tangan dan tidak lupa disertai senyumnya yang lebar dan manis.
Aku menjadi semakin ragu melihat sosok dihadapanku ini. Apa ia benar-benar manusia? Bagaimana manusia bisa memiliki hati seorang malaikat? Dan apa ini? Kenapa ia bisa menyembunyikan gurit luka di wajahnya?
Segera kusambut uluran tangannya dan menjabatnya dengan hangat. Hal ini sukses membuat degup jantungku meningkat dengan sendirinya. ‘Apa ini?’ batinku sambil memegang dada kiriku yang terasa membuncah.
AUTHOR POV
2 months later
Sejak perkenalan singkat Jaejoong dan Yunho akhirnya mereka mulai menjalin hubungan yang lebih dari hubungan pertemanan biasa. Sekarang mereka telah menjadi sepasang kekasih yang tengah kasmaran. Yunho mencintai Jaejoong dengan tulus, bukan rasa bersalah ataupun kasihan karena telah membuat Jaejoong buta. Begitu pula Jaejoong yang sangat mencintai Yunho dengan segenap jiwa dan raganya. Sejak ia diusir dari rumah, Jaejoong benar-benar telah menggantungkan dirinya kepada Yunho. Hanya Yunholah yang saat ini ia miliki dan ia ingin terus hidup bersama Yunho seumur hidupnya.
Dan beginilah pasangan muda kita yang tengah menghabiskan waktu kencan mereka dengan duduk berdua ditaman dekat apartement Yunho. Bukan menjadi rahasia lagi jika Jaejoong tnggal di apartement Yunho sejak ia keluar dari rumah sakit.
“ Yun? “
“ Ne Boo? Apa kau kedinginan? Kalau begitu ayo kita segera masuk.”
“ Ani Yunnie ya~~. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu.”
“ Apa itu? Ayo katakanlah saja!”
“ Apa aku boleh meraba wajahmu. Selama dua bulan ini aku belum pernah sekalipun meraba wajahmu. Dan aku ingin tahu seberapa tampannya Yunnieku ini.”
“ Nne baiklah. Kau bisa meraba wajahku sekarang.”
“ Wajahmu kecil, hidung mancung, alis tebal, garis rahang tegas dan bibir yang berbentuk seperti hati. Apakah tebakanku benar?”
“ Nne kau sangat benar Boo. Kau bisa menebakku dengan tepat.”
“ Oh ya aku lupa. Mata Yunnie seperti mata musang hihihi....”
“ Boo jangan menggodaku atau aku akan menggelitikmu. “
“ Aku sangat beruntung karena bisa memiliki Yunnie.”
“ Justru akulah yang paling beruntung di dunia ini karena bisa mendapatkan malaikat secantik dirimu. You are my angel Boo!” semburat merah mulai menghiasi pipi Jaejoong yang menambah kesan imut padanya.
“ Nne Yunnie. Saranghae.”
CHUP~~ sebuah kecupan manis menghiasi kening Jaejoong.
“ Aku lebih mencintaimu Boojae. You’re Mine.”
“ Nne aku milikmu seutuhnya.” Mereka akhirnya berpelukan mesra seolah tidak ingin kehilangan satu sama lain. Dan saling menyalurkan rasa cinta yang mereka miliki.
Sepertinya pasangan YunJae kali ini benar-benar mengabaikan orang-orang disekitar mereka yang tengah memandang iri kearah mereka. Karena mereka terlihat sangat cocok dan saling mencintai, seolah dunia ini milik mereka berdua.
Beberapa minggu kemudian
JAEJOONG POV
            Rasa gelisah mulai menghiasi diriku. Sudah sejak seminggu yang lalu Yunho mulai mengabaikanku dan bersikap dingin kepadaku. Memang akhir-akhir ini Yunho tengah disibukkan dengan pekerjaannya di Kantor dan cukup banyak menyiksa waktunya dirumah. Dan puncaknya adalah tadi malam. Saat itu Yunho pulang dan aku menyambutnya di depan pintu apartement. Biasanya ia akan memelukku dan mencium keningku, tapi kali ini ia hanya berjalan melewatiku seolah aku makhluk kasat mata. Walaupun aku buta namun aku bisa merasakan apapun yang ada disekitarku. Hal ini membuat inderaku yang lain menjadi lebih peka dan sensitif. Aku bisa merasakannya, aku bisa merasakan kelelahan dalam diri Yunho.
“ Yunnie apa kau sudah makan? Aku akan memanaskan makanan untukmu.” Tanyaku dengan lembut kepada Yunho. Dia pasti lelah dan lapar setelah seharian bekerja. Biasanya ia akan memuji masakanku.
“ Tidak usah. Aku tidak lapar. “ jawabnya singkat dan terkesan dingin
“ Tapi ak-.......”
“ SUDAH KUBILANG AKU TIDAK LAPAR!!! “ teriak Yunho kearahku. Seketika itu pula aku ikut terlonjat karena keterjutanku. Tidak pernah Yunho membentakku atas apapun kesalahanku. Dan sekarang kenapa? Kenapa Yunho tiba-tiba membentakku?
“ Yunho? “
“ ............................. “
“ Hiksss........hiksss......Yunnie.....hikss......wae?.....” sungguh Jaejoong akan menjadi sangat lemah jika menyangkut Yunho. Ia hanya bisa menangis sambil memeluk kedua lututnya saat ini.
Akhirnya hari yang amat sangat Jaejoong hindari tiba. Yaitu hari dimana Yunho mengusirnya dan meninggalkannya. Hari dimana semua perasaan Jaejoong dipertaruhkan. Dan juga hari dimana Jaejoong kehilangan semua pengharapannya yang telah ia bangun bersama Yunho-kekasihnya. Masihkah pantas ia memanggil Yunho-kekasihnya lagi?
“ Kita akhiri saja semua ini! Aku sudah lelah dan bosan denganmu! “
“ Yun? Apa maksudmu? Apanya yang harus diakhiri? Bukankah semua baik-baik saja selama ini. Tolong pikirkan lagi Yun! Jangan mengambil keputusan dengan gegabah.”
“ Tidak! Semua sudah kupikirkan dengan matang-matang. Aku lelah dengan orang buta sepertimu.”
“ Tapi Yun, jika kebutaanku adalah kekuranganku maafkan aku. Kau tahu persis asal kebutaanku ini. Yun ak-.......”
“ CUKUP! Jadi kau ingin menyalahkanku dan memintaku bertanggung jawab dengan perbuatanku dulu. Dengar ya! Kau itu namja jalang tidak tahu diri jadi menyingkirlah dari sini karena aku jijik melihatmu! “
“ Hiks.....hikss....hiksss...Waeyo Yun? Wae? Apa kau tidak mencintaiku? “
“ Kau ingin tahu hah? Baiklah, akan aku beri tahu bahwa aku selama ini hanya berpura-pura mencintaimu karena rasa bersalahku. Dan sekarang aku benar-benar sudah muak padamu. “
“ Tidak Yun! Aku tahu kau tulus padaku. Aku bisa merasakannya.”
“ Kau bodoh, buta dan gila. Dan sekali lagi kutegaskan Ya! Aku bukanlah GAY sepertimu. Aku hanya memanfaatkan kejalanganmu.”
“ hikss.....hikssss.......Yun? kenapa kau tega melakukan ini padaku?...hikss...hikss... “
Tanpa pikir panjang Jaejoong langsung melangkahkan kakinya keluar dari apartement yang telah ia tinggali sejak beberapa bulan yang lalu bersama Yunho. Ia pergi dengan air mata yang menghiasi wajah cantiknya. Bahkan ia tidak peduli pada langkah kakinya yang terseok-seok dan sesekali menabrak benda-benda yang ada disekitarnya. Sudah cukup. Ia tidak bisa menanggung semua ini lagi. Jaejoong benar-benar lelah.
Sudah beberapa jam sejak Jaejoong pergi dari apartementnya dan Yunho. Sekarang ia berdiri di seberang jalan seperti patung yang terus mengeluarkan air mata. Otaknya terus memutar setiap kenangan manisnya bersama Yunho, namun setelahnya hanya ingatan tentang perpisahannya dengan Yunholah yang kembali terngiang di kepalanya. Ia terus menangis dan sesekali menepuk dadanya yang terasa semakin sakit. Tidak ia pedulikan para pejalan kaki yang memandang penuh iba kepadanya.
Jaejoong menangisi nasibnya yang tidak beruntung dalam kehidupan keluarga maupun percintaannya. Semua orang membuangnya sekarang. Bahkan Yunho satu-satunya tumpuan bagi Jaejoong pun juga mengusirnya Berulang kali ia mencoba berdiri tegak tanpa penopang. Tapi angin yang menerpanya terlalu besar untuk  ia hadapi sendiri. Dunia begitu dingin dan kejam. Ia yang tidak diberi pilihan lain selain sendiri, mulai merasa membenci dunia ini. Ia lelah. Semua perasaan terluka ini sungguh membuat Jaejoong sangat depresi saat ini. Terus dipermainkan oleh kenyataan hidup yang bodoh . Berulang kali ditolak dan dibuang. Berulang kali dihina dan diinjak-injak. Apa semua itu masih belum cukup?  ‘Katakan padaku jalan apa yang harus kulalui untuk keluar dari kehidupanku ini?’ batin Jaejoong.
Tidak bisakah Tuhan membiarkannya hidup bahagia. Sedikit saja tidak bisakah? Bukankah selama ini Jaejoong telah mencoba untuk selalu sabar dan ikhlas akan setiap cobaan yang menimpanya. Namun , kenapa Tuhan masih ingin terus mengujinya? Ia telah ada dibatasnya sekarang.
‘Kematian adalah jalan satu-satunya untukku. Tapi apa setelah aku mati, aku tidak akan kesepian lagi.’ Pikir Jaejoong dalam keadaan kalut. Dan ia mulai melangkahkan kakinya kejalan raya untuk kesekian kalinya. Hanya kematianlah yang ada dipikiran Jaejoong kali ini. Katakanlah ia bodoh.
Sebenarnya bukan tanpa sebab selama beberapa hari ini Yunho bersikap kasar dan dingin kepada Jaejoong. Bahkan ia sampai tega mengusir Jaejoong dan mengata-ngatainya. Hatinya lebih sakit saat itu. Nafasnya tercekat dan berjam-jam ia mencari Jaejoong. Sampai ia melihat sosok Jaejoong yang tengah berdiri di seberang jalan. Tanpa menuruti logikanya ia segera berlari mendekat kearah Jaejoong untuk memeluk namja cantiknya itu. Tapi tiba-tiba Jaejoong melangkahkan kakinya untuk menyebrang dan hal itu lantas membuat Yunho semakin terkejut saat sebuah truck melaju dengan kencang kearah Jaejoong. Dengan sekuat tenaga Yunho terus berlari. Ia tidak akan membiarkan Jaejoong terluka lagi.
“ JAEJOONG-ah !” teriak Yunho sambil terus berlari. Dan-
BRUUGH
JAEJOONG POV
Kurasakan sebuah pelukan hangat ditubuhku. Pelukan ini, terasa sangat tidak asing bagiku. Pelukan ini tidak lain adalah Yunho.
“ Yunho “ lirihku saat kurasakan tubuh kami berdua terpental dan jatuh berguling-guling di aspal yang dingin. Bisa kurasakan darah mulai mengalir keluar dari kepala, hidung dan bibirku. Tubuhku serasa melemas seketika.
“ Sa..-ran-ghae Jae-joong-ah. Mi—an..hae.” Bisik Yunho tepat ditelingaku sambil terus memeluk erat tubuhku. Sampai kusadari bahwa tubuh Yunho telah berhenti bergerak dan pelukannya berubah menjadi digin sekarang.
AUTHOR POV
“ Na.....do...Yun..nie-ah.” Balas Jaejoong dengan nafas yang terccekat dan seketika itu pula kegelapan datang menjemputnya.
-
-
News
Telah terjadi kecelakaan di jalanan Seoul tadi malam pada pukul 23.00 antara sebuah truck dan dua orang pejalan kaki yang mengakibatkan kedua pejalan kaki tersebut tewas ditempat. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
“ Akhirnya kita bisa terus bersama selamanya Boo.”
“ Nne Yunnie ah. Saranghae ~~~”
“ Nado Saranghae Boo.”
Justru garis kematianlah yang telah mempersatukan mereka untuk selamanya.

END

Flashback YUNHO POV
Tanpa Jaejoong sadari
Yunho pun ikut menangis melihat keadaan Jaejoong. Sungguh ia merasa sangat bersalah dan marah pada dirinya saat ini karena telah membentak Jaejoong dan membuatnya sangat ketakutan. Hatinya sangat sakit dan terasa seperti dicabik-cabik saat Jaejoong memanggilnya ‘Yunho’ bukan ‘Yunnie’ di sela keterkejutannya. Namun, ia harus tetap melakukan ini demi kebahagiaan Jaejoong nantinya. Biarlah ia menyakiti namja cantik pujaan hatinya saat ini daripada nanti. Walau sama saja ia membunuh dirinya sendiri perlahan demi perlahan. Ia sudah tidak punya cukup banyak waktu lagi.
Flashback OFF
Alasannya adalah karena waktu Yunho yang tinggal sedikit di dunia akibat penyakit kanker tulang stadium akhir yang telah menggerogoti tubuhnya selama ini. Ia tidak ingin meninggalkan Jaejoong dalam kesedihan jika ia mati. Biarlah Jaejoong membencinya dan tetap melanjutkan hidupnya bersama orang lain yang akan menggantikan tempatnya nanti. Hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat hati Yunho seraya disayat dengan pisau. Ia sangat mencintai Jaejoong dan ia ingin terus bersama sang pujaan hati dan melindunginya untuk selamanya. Tapi apa daya jika garis kematianlah yang menjadi penghalang bagi mereka.

Namun ternyata Tuhan berkata lain, yaitu dengan menyatukan mereka berdua dalam garis kematian.




REVIEW PLEASE, NO PLAGIAT !!!!!!!

YURA~YUNJAE[FANFICTION]


YURA

FANFICTION
Pair : Yunho x Jaejoong
Yunho x Ahra
Cast : Yunho
Jaejoong
Ahra
Changmin ( cameo )
Han Hyu Jin ( OC & Cameo )
Summary : Yunho yang menemukan surat dari mantan istrinya kim Jaejoong yang dikirim padanya sejak beberapa bulan lalu. Apakah yang akan terjadi pada rumah tangga Yunho dan Ahra saat Yunho membaca surat dari Jaejoong

Hari ini Yunho bangun pagi dengan tergesa-gesa. Ia ada rapat penting hari ini. Dan ia harus segera menyiapkan dokumen-dokumen yang ia perlukan. Namun, ia merasa kesal sejak beberapa waktu lalu saat tak bisa menemukan salah satu dokumen untuk rapat hari ini. Ia mulai membuka laci di meja kerjanya dan mengobrak-abrik mencari stofmap warna biru berisi dokumennya.
Entah kenapa pergerakan Yunho tiba-tiba terhenti saat melihat sebuah amplop surat di laci mejanya. Letak surat yang sedikit tertumpuk pada berkas-berkas penting perusahaan itupun semakin membuat Yunho penasaran. Seingatnya ia tidak pernah menaruh surat di lacinya bersama dokumen-dokumen penting perusahaan. Tapi kenapa ada sebuah surat disana. Saat surat trsebut sudah ada dalam genggamannya segera ia baca tulisan yang ada di amplopnya. Namun yang tertera disana hanyalah sebuah tulisan ‘Surat yang ke-100’. Ia sedikit berpikir. Apa surat ini dari ‘dia’? seingatnya orang itu tidak pernah mengiriminya surat lagi sejak 6 bulan yang lalu. Dengan rassa penasaran tinggi yunho membuka amplop tersebut dan membaca surat yang ada di dalamnya.
                                                                                                December, 19th 2015
To : Jung Yunho
Hai Yun? Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja disana bersama istrimu? Aku yakin kau pasti sangat bahagia sekarang ini. Kau sudah memiliki segalanya. Kau memiliki semua yang memang seharusnya kau miliki.
Yun? Apa kau masih disana? Maksudku apa kau masih membaca suratku ini? Jujur aku sangat merindukanmu. Aku tahu sekarang aku terlihat seperti seorang penggoda yang mengirim surat untuk seorang pria yang telah menikah. Tolong ucapkan maafku pada istrimu. Kalian adalah keluarga yang bahagia dan tidak seharusnya aku mengganggu kehidupan rumah tangga kalian. Tapi ada yang harus aku katakan kepadamu. Apa Changminnie baik-baik saja? Apa ia masih suka makan seperti dulu. Aku sangat merindukannya. Bolehkah aku bertemu dengan Changminnie? Maaf, aku lupa siapa aku ini. Maaf jika aku sudah lancang mengatakan hal seperti tu.
Yun aku memiliki satu permintaan. Maukah kau mengabulkan permintaanku ini? Ini permintaan terakhirku padamu, setelah ini aku janji tidak akan pernah mengganggumu lagi.
Kumohon......
Tolong berkunjunglah ke Chungnam satu kali saja bersama Changminie dan istrimu. Aku ingin bertemu kalian, aku merindukan kalian semua.
Satu kali ini saja Yun. Kumohon datanglah ada yang ingin aku katakan untuk terakhir kalinya.

Kuharap kau mau membalas suratku yang ke-100 ini Yun. Kumohon........datanglah.....aku merindukan kalian.
You’re friend

Kim Jaejoong

“Ternyata memang benar dia.” Ujar Yunho dengan nada sedikit serak. Wajahnya berubah menjadi lesu seketika. Ia jadi memikirkan keadaan seseorang yang telah mengiriminya surat itu. bagaimanapun seingatnya terakhir ia menerima dan membaca surat dari Jaejoong sekitar 4 bulan yang lalu. Tapi ia malah menemukan surat dari Jaejoong sekitar 3 bulan lalu.
Cklek
“ Yun? Apa yang masih kau lakukan disini? Kenapa tidak berangkat ke kantor. Kau bilang kemarin ada rapat penting.” Tanya ahra dengan nada khawatir. Tadi ia melihat Yunho begitu tergesa-gesa saat keluar kamar dan sekarang ia malah melihat Yunho yang terlihat lesu dan seperti tidak bersemangat.
“....................” tidak ada reson apapun dari Yunho. Ia masih diam.
“ Yun? Apa yang-...”
“ Ahra-ya?”
“ Nne?”
“ Apa kau yang menaruh amplop ini di laciku beberapa bulan lalu?”
“ Eh? Aku tidak ingat. Aku tidak berani sembarangan masuk ke ruang kerjamu. Tapi mungkin itu juga aku yang melakukannya.Entahlah aku tidak ingat sama sekali,Yun. Maafkan aku jika aku telah berbuat salah.”
“ Hah~ tidak apa-apa. Semua sudah terlanjur. Sekarang aku akan berangkat kekantor.” Pamit Yunho pada ahra tidak lupa memberikan kecupan singkat di kening Ahra.
Chup~~
“ Hati-hati di jalan Yun. Cepatlah pulang! Aku akan menunggumu.” Balas Ahra dengan senyum lembutnya. Dan dibalas senyum tulus dari Yunho.
‘Yun? Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?’ batin Ahra saat melihat punggung Yunho yang semakin menjauh darinya dan menghilang di balik pintu meninggalkan sendiri.
***
“ Aku pulang.” Ucap Yunho saat memasuki rumahnya. Dan tidak lama setelah itu datanglah Ahra menyambut Yunho.
“ Aku sudah menyiapkan air mandi untukmu. Setelah selesai mandi turunlah. Aku akan menghangatkan makanan untukmu.” Tawar Ahra dengan sennyuman lembut
“ Tidak perlu Ahra-ya. Aku ingin mandi dan langsung tidur saja.” Jawab Yunho lesu. Dan segera berjalan kearah tangga meninggalkan Ahra yang masih terpaku di depan pintu.
“ Baiklah. “ lirih Ahra.
‘Yun apa ada masalah di kantor? Atau ada masalah apa? Kenapa kau menjadi berubah?’ batin Ahra sendu. Ia bisa merasakan ada masalah yang di alami Yunho. Bagaimanapun Yunho adalah suaminya. Secara tidak langsung, ia bisa merasakannya.
Setelah 30 menit membersihkan diri di kamar mandi membuat tubuh Yunho menjadi terlihat lebih segar.
Ceklek
Ahra masuk ke dalam kamar dan segera merebahkan diri di atas ranjang king size miliknya dan Yunho yang melihat Ahra sudah berbaring segera ikut berbaring di sebelah Ahra.
Hening~~
Sedikit Yunho tengokkan wajahnya melihat Ahra yang tengah tertidur dengan lelap. Berbeda dengannya yang tidak bisa memejamkan matanya. Ia masih memikirkan Jaejoong, ia jadi khawatir.
“ Yun? “ tanya Ahra yang menyadarkan Yunho dari lamunanya.
“ Ahra-ya? Kau belum tidur?”
“ Yun...hikss....hikss....katakan padaku apa yang terjadi? Jika kau ada masalah katakan padaku.....aku takutt....kumohon..Yun?.”
Deg. Melihat Ahra yang tiba-tiba menangis membuat Yuno menjadi merasa bersalah. Terlebih Ahra tadi mengatakan kata ‘kumohon’ yang membuat Yunho semakin teringat Jaejoong.
“ Yun..hiks..” desak Ahra pada Yunho yang masih diam.
Yunho merasa bingung. Bagaimanapun Ahra adalah istrinya dan ia berhak tahu akan semua tentang dirinya. Yunho rasa sudah saatnya Ahra tahu tentang masa lalunya.
“ Uljima Ahra-ya. Tenanglah, aku akan mnceritakan masa laluku padamu. Kurasa sudah saatnya kau tahu.”
Yunho mulai menceeritakan masa lalunya dengan Jaejoong. Masa lalu yang menyakitkan bagi Yunho maupun Jaejoong. Jaejoong adalah mantan istri Yunho. Mereka telah menjalin rumah tangga 5 tahun lamanya sampai mereka akhirnya memutuskan untuk berpisah. Saat mereka berpisah Jaejoong tengah mengandung Changmin dan Yunho memutuskan untuk mengambil Changmin dari jaejoong dan merawatnya setelah dilahirkan. Dan 1 tahun setelah berpisah dengan Jaejoong, Yunho memtuskan untuk menikah lagi dengan Ahra-Istrinya sekarang ini. Yunho menceritakan betapa jahatnya ia saat itu pada Jaejoong. Ia telah memisahkan Jaejoong dengan anaknya sendiri dan mengancam akan menyakiti Changmin jika Jaejoong berani datang dan mendekati changmin.
Ahra yang mendengar semua cerita Yunho hanya bisa menangis sesenggukan sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar isakkannya tidak terdengar.
“ Yunho kau jahat! Hikss...kau namja brengsek...hikss...hikss...”
“ Nne.. aku memang namja brengsek Ahra-ya. Maafkan aku.” Ucap Yunho berusaha menenangkan Ahra dengan memeluknya.
“ Ani Yun. Bukan aku. Kau harus meminta maaf pada Jaejoong-sshi bukan padaku.”
“ aku tahu. Sebenarnya aku menemukan surat Jaejoong tadi pagi. Dan surat ini ditulis sekitar 3 bulan lalu. Ia memintaku datang berkunjung ke Chungnam bersamamu dan Changmin.”
“ Kalau begitu kita harus pergi besok. Lebih cepat lebih baik.”
“ Nne. Sekarang ayo kita tidur lagi.”
Mereka tidur sambil berpelukan. Entah kenapa setelah menceritakan masa lalunya pada Ahra membuat beban Yunho serasa sedikit berkurang.
****
“ Umma...Appa...kita akan kemana?”
“ Miinnie sayang, kita akan pergi ke Chungnam menemui seseorang.”
“ Nugu ya Umma? “
“ Kau nanti akan tahu saat disana. Aku yakin Minni baby pasti akan sangat senang bertemu dengannya.”
“ Jinnja?”
“ Nne... kajja yo kita susul appa kemobil.” Angguk Changmin patuh.
Tidak terasa setelah meempuh perjalannan beberapa menit mereka sampai di Chungnam tepatnya di depan rumah seseorang yamg sangat Yunho rindukan.
Yunho mulai berjalan keluar dan memencet bel yang ada dirumah tersebut.
Tet.....tett.....tettt..
Tidak lama terbukalah pintu gerbang itu dan menampilkan sesosok yeoja berambut sebahu yang memandang penuh tanda tanya.
“ Mian. Apa ini rumah saudara Kim Jaejoong?” tanya Yunho.
“ Nne. Benar. Ini rumah Kim Jaejoong. Kau siapa?”
“ Aku teman dari Kim Jaejoong namaku Jung Yunho dan ini istri dan anakku.oh ya, Apa aku bisa bertemu dengan Jaejoong-sshi?”
“ Nne.” Ujar wanita itu setelah kembali memasang wajah datarnya selepas terkejut tadi.
‘Jadi kau yang bernama Jung Yunho’ batin wanita itu.
“ Kalau begitu dimana Jaejoong-sshi berada?” tanya Ahra mengintrupsi sambil terus mendekap Changmin dalam gendongannya.
“ Ia tidak ada disini. Biar kuantar kalian menemuinya. Ikuti aku!” jelas si wanita dan mulai berjalan menuntun Yunho dan Ahra yang masih terlihat bingung.
Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka.
“ Kita sudah sampai.” Ujar si wanita menatap lurus kedepan.
“ Mian. Apakah Jaejoong-sshi sedang berziarah di sekitar sini? “ tanya Ahra yang mulai merasa khawatir. Sementara Yunho telihat seperti orang bingung.
“ Ani. Dia ada disini di depan kalian. Ia sedang beristirahat dengan tenang disini.” Jawab si wanita sambil tersenyum.
“ A-apa?” tanya Yunho memastikan. Ia sangat shock. Ia tidak percaya jika kuburan di hadapannya ini adalah kuburan Jaejoong. Bagaimana bisa Jaejoong pergi secepat ini? Ia bahkan belum sempat menemuinya dan menunjukkan Changmin yang sudah besar padanya. Namun kenapa ia malah pergi secepat ini?
“ Jaejoong-ah....bangun kenapa kau meninggalkanku seperti ini? Boo kumohon kembalilah. Mianhae....maafkan aku...jeball Boo.....kembalillah...”
“ Yunho...Jaejoong-sshi..hikss.hikss..hikss..”
“ Huwee......” jerit tangis Changmin yang terbangun dengan pemandangan Ummanya yang menangis membuatnya ikut menangis.
“ Miinnie baby...hikss...uljima yo...jangan menangis baby...cup..cup...” ujar Ahra lembut sambil terus mengusap lembut punggung Changmin agar ia tenang.
Yunho yang terlalu Shock membuat Ahra menjadi khawatir. Sejak dari makam Jaejoong, Yunho terus melemun seperti orang linglung. Dan tak jarang airmatanya tiba-tiba menetes melihat semua itu.
Kata-kata Han Hyu Jin-wanita yang mengantarkan Yunho dan Ahra kemakan Jaejoong, menceritkan bahwa Jaejoong mengidap kanker Tulang stadium akhir dan meninggal sekitar 2 ½ bulan yang lalu. Yunho merasa sangat bersalah. Seharusnya ia datang lebih cepat. Ia sangat menyesal sekarang ini.
“ Yun, kumohon jangan seperti ini. Kami membutuhkanmu Yun. Aku dan Changmin membutuhkanmu. “ ujar Ahra lemah sambil menatap Yunho dari belakang dengan Changmin yang masih senantiasa dalam gendongannya.
Wuushhh~~~ hembusan angin menyapa Yunho lembut. Saat itu juga Yunho merasakan sebuah pelukan hangat dari belakang tubuhnya. Ia bisa merasakan seperti sebuah lengan mengalun manja dilehernya dan sebuah bisikan lembut menyapa telinganya.
‘ Yunnie~~ hiduplah dengan baik bersama Istrimu dan uri aegya. Jangan sampai kau kehilangan mereka seperti kehilanganku. Aku tidak membencimu karena aku sangat mencintaimu. Saranghae Yunnie-ya~~.’
‘ Boo....maafkan aku. Jika aku diberi kesempatan yang kedua kalinya dari Tuhan, maka aku tidak akan pernah menyia-nyiakanmu lagi. Aku masih mencintaimu. Nado saranghae’ Batin Yunho.
‘ Yun. Aku tahu kau masih mencintainya. Tapi kumohon biarkan aku memilikimu kali ini saja. Aku bersumpah tidak akan mengganggumu dengannya di kehidupan berikutnya. Saranghae.’ Batin Ahra.




                                                           ~~~~END~~~~










REVIEW PLEASE, NO PLAGIAT !!!!!