Selasa, 12 Mei 2015

                                                        LOVE IS NEVER BEGIN

Peringatan ! Cerita ini hanyalah karangan belaka. Tidak ada maksud sedikit pun untk menjelek-jelekkan pihak lain. Dan cerita ini murni karangan dari saya. Jadi tolong hargai karya saya. Bagi teman-teman yang ingin merieviews silahkan tuliskan komen kalian ya...... TERIMAKASIH
Bocoran main cast #plak sambil tampar pipi sendiri
- Han Hyeo Shin
- Jung Yunho
- dll
This story will begin chapter 1
                Sepuluh tahun sudah sejak awal pertemuanku dengan pria itu. Pria tampan yang  ku temui di Jepang. Karisma yang ia miliki telah berhasil membuatku bertekuk lutut padanya. Dialah hal terindah yang pernah ku temui sepanjang hidupku ini.
“ Nona, apa yang sedang kau pikirkan ? “ sebuah suara mengintrupsiku dan menyadarkanku akan lamunanku yang begitu memabukkan. Selama ini aku tidak pernah bisa lepas dari banyangannya yang telah membuat hatiku terpana oleh sosoknya. Sejak saat itu juga aku tidak lagi memiliki hak atas hatiku. Karena hatiku telah menjadi miliknya saat itu juga.
“ Tidak ada, hanya lamunan biasa “ jawabku memandang sosok yang ada di sampingku ini yang tengah memandaangku dengan pandangan mencari sebuah kebenaran.
“ Nona, aku tahu kalau kau berbohong padaku. Kumohon ceritakan padaku apa yang telah kau alami selama ini. Setiap hari aku selalu melihatmu melamun dan bersedih. Kadang aku melihatmu menangis dalam kesendirianmu. Biarkan aku membantu Noona, tolong bagilah kesedihan itu padaku. Jangan kau simpan kesedihan itu sendiri Noona.” Katanya dengan meyakinkanku. Tapi aku hanya bisa memandang kosong ke arahnya. Ya, selama ini dialah orang yang telah merawatku dan menemaniku. Dia adalah adikku satu-satunya. Aku tahu dia sangat menyayangiku dan aku juga tahu selama ini dia menahan dirinya untuk tidak mengatakan hal itu kepadaku.
“ Ji-Min ah, maafkan aku karena telah menjadi kakak yang tidak berguna untukmu. Maafkan Noona karena  telah menyembunyikan kesedihan kakak ini. Aku memang bukan Kakak yang baik untukmu.... hiks... ma-maafkan aku... hiks “ jawabku kepadanya sambil menahan tangisanku namun aku tidak cukup kuat untuk menahan air mata ini. Aku memang sosok yang lemah, aku telah kehilangan diriku yang dulu.
“ Nona, kumohon jangan mengatakan hal seperti ini lagi. Jangan menangis noona, harusnya aku tidak perlu mengatakan hal yang seperti itu. Maafkan aku noona, tapi begitu menyayangimu. Noona adalah satu-satunya keluarga yang kumiliki begitu juga sebaliknya. Jadi kumohon jangan seperti ini lagi noona....hiks ....” katanya dengan sedikit terbawa emosi sambil mengusap matanya yang berair. Aku sangat tahu kalau adikku bukanlah orang yang lemah, dia selalu bisa terlihat kuat didepan orang lain bahkan didepanku. Tapi pemandangan yang kulihat ini seolah menyadarkanku untuk membuka mataku lebar-lebar. Selama ini aku telah menjadi sosok yang lemah dan tanpa sadar aku telah menyakiti adikku sendiri. Seharusnya aku juga memikirkan perasaanya selama ini.
“ Ji-Min ah, kau benar. Sekarang maukah kau mendengarkan ceritaku. Cerita yang menjadi alasan kenapa aku menjadi seperti ini........ ?”
“ Nne Noona, aku akan medengarnya dengan baik. Semoga setelah mendengar ceritamu nanti, aku bisa membantumu.”
“ Baiklah, semuanya berawal dari ...................
Flashback on
                Pagi itu seperti biasa akumengayuh sepeda tuaku. Sepeda tua inilah yang telah membantuku mengumpulkan pundi-pundi uang demi membiayai biaya hidupku selama ini, juga sebagai saksi perjuanganku selama ini untuk bisa bertahan hidup. Wajar saja karena sudah dua tahun ini aku tinggal dinegara asing, tepatnya di Jepang. Di negara inilah  sekarang aku tinggal, jauh dari rumah dan tidak ada sanak saudara yang menemani atau sekedar untukku kunjungi. Tapi bukan tanpa maksud aku berada di negara ini, tidak lain karena aku melanjutkan sekolahku disini. Aku diterima di salah satu universitas ternama di Jepang yaitu di Universitas Tokyo. Saat lulus SMA aku langsung mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolahku di Jepang berkat kerja kerasku akhirnya aku berhasil mendapat beasisiwa di Universitas Tokyo. Walaupun aku mendapat beasiswa tapi aku juga tetap masih memerlukan uang untuk biaya hidup sehari-hari, aku tidak ingin membebani orang tuaku di Seoul karena harus mengirimkanuang untuk biaya hidupku di sini. Lagi pula aku masih muda dan bisa bekerja jadi aku ingin menjadi orang yang mandiri. Setiap hari aku bekerja sebagai pengantar susu dan koran pada pagi hari dan bekerja sebagai penjaga toko pada malam harinya sedangkan pada siang hari aku tidak bekerja karena harus kuliah.
                Setelah mengantarkan susu dan koran aku beristirahat sebentar di tepi jalan. Memang hasil yang kudapatkan tidak seberapa, namun ini lebih baik dari pada aku tidak bekerja.
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang mengagetkanku
“ Sumimasen, boku wo namae wa Jung Yunho desu.” Kata orang asing yang tiba-tiba mengenalkan dirinya dan mengajakku untuk berjabat tangan.
“ Nne ? “ jawabku dengan disertai perasaan bingung sekaligus terpesona akan sosoknya yang tiba-tiba mengajakku berjabat tangan.
“ Maaf mungkin aku mengagetkanmu tapi aku hanya ingin membeli sisa susu kotak  yang ada .”
“ ah iya ini silahkan “
“ Terimakasih ini uangnya. Maaf telah mengganggumu. Oh ya, aku belum tahu siapa namamu ?”
“ oh iya, maaf. Watashi o namae wa Han Hyeo Shin desu.”
“ Jadi kau orang Korea ?” tanyanya dengan disertai senyuman yang mengembang
“ Nne, begitulah” jawabku dengan gugup karena melihat senyumnya yang mengembang dengan indah
“ Kalau begitu kita sama-sama merantau di negeri ini. Bukankah begitu Hyeo-Shin sshi ? “
“ Nne kurasa kau benar Yunho sshi.” Kulihat wajahnya yang sedikit berubah sedih. Entah apa yang telah ia alami selama di negeri ini tapi aku yakin ia telah mengalami sesuatu yang menyedihkan. Tatapannya berubah menjadi kosong. Mata musangnya tidak lagi menunjukkan tatapan tajam dan memabukkannya lagi.
“ Maaf aku terlalu terbawa suasana. Sebenarnya aku sangat menderita di sini, aku di buang oleh orang tuaku sendiri. Ini terdengar menyedihkan bukan ?”
“ Yunho sshi. Maaf aku- ....” tiba-tiba saja ucapanku terpotong
“ Tidak, ini bukan salahmu. Aku sendiri yang telah memulainya.”
“ Oh iya Yunho sshi aku ingin bertanya padamu. Kau bukan orang dari kalangan biasa-kan ?”
“ Wah bagaimana kau bisa tahu ?” jawabnya dengan sedikit terkejut. Tapi entah mengapa dia terlihat sangat lucu saat ini.
“ Tentu saja aku tahu. Orang awam saja bisa langsung tahu kalau kau bukan orang biasa jika melihat gaya berpakaianmu. Semua yang kau pakai adalah pakaian dari brend ternama di Jepang dan juga brend internasional lainnya.”
“ Baiklah, kalau begitu sekarang giliranku.”
Aku hanya memandangnya dengan tanda tanya. ‘Apa yang dia maksud dengan sekarang gilirannya?’
“ Kau pasti seorang mahasiswi di Universitas Tokyo.”
“ Ba-bagaimana kau bisa tahu? Apa kau seorang penguntit ?” jawabku dengan rasa gugup dan perasaan terkejut’ bagaimana orang ini bisa tahu?’
“ Ehh, tunggu dulu. Aku bukanlah orang yang seperti itu. Aku bisa tahu karena aku juga bersekolah di sana dan aku pernah melihatmu di kampus. Jadi jangan menuduhku seperti itu, itu sungguh membuatku takut.” Katanya dengan nada menjelaskan
“ Maafkan aku Yunho sshi, aku akan menjaga kata-kataku lebih baik lagi lain kali.”
“ Iya-iya. Kalau begitu aku harus pergi dulu nne ?”

TBC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar